Apabila di luar negeri ada yang menggunakan tinja dan sampah sebagai bahan dasar pembentuk energi alternatif, di Indonesia, para peneliti mencoba menggunakan minyak atsiri sebagai bahan penghemat Bahan bakar Minyak (BBM).
Kekecewaan banyak masyarakat Indonesia akan keputusan pemerintah menaikkan harga BBM tidak dapat dielakkan. Walaupun ada yang pro, namun jumlah yang kontra juga tidak kalah banyak.
Akan tetapi, seperti dikutip dari Antara (21/11), mungkin daripada terus memikirkan kenapa harga BBM harus naik dan sejenisnya, ada baiknya untuk menciptakan satu terobosan baru.
Para peneliti mencoba memberikan solusi dengan penemuan mereka terbaru yaitu penggunaan minyak atsiri sebagai bahan yang dapat menghemat BBM sebesar 30 persen.
"Bahan ini kan (atsiri), bahan panas, jadi dia mengikat bahan bakar sehingga bahan bakar itu mudah untuk menguap. Jadi ikatan antar partikel bahan bakar itu menjadi lemah sehingga prosesnya mudah diuapkan, tidak menaikkan oktan, tapi hanya menyempurnakan pembakaran. Bisa dibuktikan, menurunkan kadar gas buang itu bisa sekitar 30 persen," ujar salah satu peneliti Drs Suwandi M.Si.
Menurut Suwandi, penelitian tersebut didasarkan pada penelitian yang dimulai sejak 15 tahun lalu dan minyak atsiri memang bisa dicampurkan di bahan bakar berjenis Premium, Pertamax atau juga solar. Dalam minyak atsiri tersebut terdapat kandungan 40 persen sereh yang diklaim mampu menghemat BBM pada kondisi tertentu hingga 50 persen.
Suwandi juga mengatakan bahwa penggunaan fuel saver formula berbahan dasar minyak atsiri ini tidak merusak mesin walaupun digunakan dalam jangka waktu yang lama dan justru akan membuat mesin bekerja lebih ringan dan responsif.
Selain itu, berdasarkan hasil uji Lemigas yaitu uji bilah tembaga, formula minyak atsiri tidak bersifat korosif.
Berikutlah informasi tentang Minyak atsiri mampu menghemat konsumsi BBM sebesar 30 persen. Semoga informasi ini bermanfaat...
Sumber: merdeka.com
No comments:
Post a Comment